expr:content='data:blog.pageTitle + " - Japanese cultures and whatever"' name='description'/> expr:content='data:blog.pageName + ", jepang, japan, budaya, culture, samurai"' name='keywords'/>

Kamis, Januari 24, 2013

Yasukuni Jinja

Kuil Yasukuni (badboyinjapan.blogspot.com)
Kuil Yasukuni atau Yasakuni Jinja adalah kuil Shinto di tengah kota Tokyo yang dibangun pada tahun 1898 untuk mengenang para pahlawan perang Jepang. Sekitar 2,5 juta orang yang telah meninggal pada peristiwa Pemberontakan Satsuma, Perang Sino-Jepang I, Perang Rusia-Jepang, Perang Dunia I, Insiden Manchuria I, Perang Sino-Jepang II, dan Perang Pasifik, diabadikan di Kuil Yasukuni berupa catatan berisi nama, asal, serta tanggal dan tempat mereka meninggal.



Tempat pembangunan Kuil Yasukuni awalnya bernama Tokyo Shokonsha dan dipilih atas perintah Kaisar Meiji. Kuil ini digunakan untuk mengenang prajurit-prajurit Perang Boshin yang bertarung dan meninggal demi Restorasi Meiji. Kuil ini merupakan satu dari sekian kuil untuk yang dibangun untuk mengenang perang dalam rangka program Shinto yang digalakkan pemerintah. Pada tahun 1897, kuil ini lantas diganti namanya menjadi Yasukuni Jinja dan menjadi salah satu kuil Shinto utama milik negara, juga sebagai kuil nasional untuk mengenang para korban perang di Jepang. Nama "Yasukuni" diambil oleh Kaisar Meiji dari sebuah frase "吾以靖国也" di literatur Cina klasik berjudul Zuo Zhuan yang berarti "Mendamaikan Negara".

Setelah Perang Dunia II, kebijakan okupasi oleh Amerika Serikat mengeluarkan perintah untuk memisahkan gereja dan negara, juga mengakhiri program Shinto negara. Kuil Yasukuni diharuskan menjadi institusi sekuler pemerintahan atau institusi religius yang independen. Akhirnya, pada tahun 1946, diputuskan bahwa kuil ini menjadi kepemilikan swasta. Kuil ini pun dibiayai dan dikelola oleh pihak swasta.

Sakura di Kuil Yasukuni (oleh Yoshikazu Takada)
Kontroversi politis menyelubungi Kuil Yasukuni, sebab sejak tahun 1978, empat belas penjahat perang ikut diabadikan di kuil ini. Salah satu di antaranya adalah Jenderal Hideki Tojo, perdana menteri Jepang pada masa Perang Pasifik. Tak ada pembedaan apapun dalam mengabadikan orang-orang di kuil ini, baik itu status sosial, perbuatan-perbuatannya selama hidup, ataupun faktor-faktor lain. Apabila orang tersebut telah meninggal dalam pengabdiannya terhadap Kekaisaran Jepang, sekalipun ia termasuk sebagai pesakitan, ia tetap dianggap pantas untuk diabadikan dalam kuil ini. Cina, Korea, dan negara-negara lain yang pernah dijajah oleh Jepang saat ini menganggap kuil ini sebagai simbol masa lalu militeristik Jepang. Sejumlah politisi sayap kiri Jepang melihat kuil ini sebagai simbol invasi asing, sedangkan para politisi sayap kanan menganggapnya sebagai simbol patriotisme.

Patung pilot Kamikaze
(oleh tokyophotojournalist)
Di samping bangunan kuil ini terdapat Museum Yushukan, yang menyimpan dokumen-dokumen perang Jepang dari perspektif sayap kanan konservatif. Di sekelilingnya, terdapat pohon-pohon sakura. Di saat musim semi, pohon-pohon sakura ini berbunga dan terlihat sangat indah. Sedangkan saat musim gugur, banyak pohon gingko yang dipajang saat daunnya berubah dari hijau muda menjadi kuning.

Tiap tahun, kuil ini mengadakan berbagai perayaan, seperti Shinnensai (Festival Tahun Baru), Shunki Reitaisai (Festival Musim Semi Tahunan), Gosoritsu Kinenbisai (festival untuk memperingati berdirinya Kuil Yasukuni), Meijisai (hari ulang tahun Kaisar Meiji), dan masih banyak lagi. Sedangkan tiap harinya diadakan festival Kagura yang terdiri atas Asa Mikesai, Yu Mikesai, dan Eitai Kagurasai.

Referensi:
Japan Guide - Yasukuni Shrine
Yahoo! News Indonesia - Kuil Yasukuni, Tempat Penghormatan Pahlawan Perang Jepang
Wikipedia - Yasukuni Shrine

Tidak ada komentar:

Posting Komentar